Tag Archives: hati

Hati Ibarat TV

Siaran dari stesen televisyen sentiasa terpancar 24 jam.  Ada TV dapat terima siaran itu.  Ada yang tidak.  TV yang tidak dapat menerima siaran mungkin kerana TVnya rosak, salah setting atau mungkin TV itu berada dalam lingkungan yang tidak sesuai.  Kalau tak ON TV tu lagilah kan?

Begitulah kalau kita mahu ibaratkan hidayah, taufiq dan hikmah daripada ALLAH Ta`ala dan hati kita.

Hidayah, taufiq dan hikmah daripada ALLAH Ta`ala 24 jam ALLAH pancarkan kepada semua makhluq seluruh alam ini.  Tidak pernah berhenti.  Tidak pernah padam.  Tidak pernah kurang.  Tidak pernah lemah pancaran tersebut.  Betapa pemurahnya ALLAH.  DIA Maha Hidup dan Maha Berdiri Sendiri.  DIA tidak pernah mengantuk, apatah lagi tidur.

Masalahnya ialah pada hati kita.  Continue reading


Cara Kita Pandang Dan Cara ALLAH Pandang

Media seperti TV, Facebook, poster atau mana-mana jenis media sekali pun, apabila mengajak dan mempromosikan mengenai ‘wanita solehah’, pasti gambar wanita cantik yang dijadikan sebagai model.  Jika lukisan, maka dilukiskan wanita-wanita yang berparas cantik sebagai mewakili susuk ‘wanita solehah’.  Tubuhnya langsing, matanya bulat, keningnya rapi, bibirnya mungil, kulitnya cerah, pipinya halus dan sebagainya. Continue reading


Doa Agar Diberi Ketetapan Hati

Dalam kehidupan yang penuh ranjau ini, kita selalu dibisik oleh nafsu dan syaitan agar selalu melakukan perkara-perkara yang lalai dan dosa. Tentunya hati yang bertatahkan iman yang kukuh merupakan benteng yang ampuh bagi menangani godaan-godaan itu.

Masalahnya ialah hati kita selalu berbolak-balik dan iman kita pula selalu turun dan naik. Itulah sifat hati dan iman.  Ia berbolak-balik dan turun-naik.

Di bawah ini adalah suatu do`a yang selalu diamalkan Nabi sallAllahu `alaihi wasallam supaya hati kemas dan tetap di atas agamaNYA dan ketaatan kepadaNYA:

Pintalah sungguh-sungguh dengan ALLAH dengan do`a ini.

Hafallah ia dan bacalah selalu samada dalam solat atau luar solat:

َاَللَّهُمَّ مُصَرِّفَ الْقُلُوْبِ, صَرِّفْ قُلُوْبَنَا عَلَى طَا عَتِك

(Allahumma musorrifal-quluub, sorrif qulubana `ala to`atiKA)

“Ya ALLAH, Tuhan yang mengarahkan hati-hati, arahkanlah hati-hati kami untuk taat kepadaMU”

اَللَّهُمَّ يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ, ثَبِّتْ قَلْبِيْ عَلَى دِيْنِك

(Allahumma ya Muqollibal-quluub, thabbit qolbi `ala diniKA)

“Ya ALLAH, Tuhan yang membolak-balikkan hati-hati, tetapkanlah hatiku pada agamaMU”

Doa di atas selalu diamalkan oleh orang-orang soleh zaman berzaman sebagai mengikuti sunnah Nabi sallAllahu `alaihi wasallam yang selalu membacanya.  Dan in sha’ ALLAH, ia benar-benar mujarab dalam menetapkan hati kita di atas agama dan jalan ALLAH seandainya dibaca dengan penuh tulus dan istiqamah.

Hayati makna doa tersebut dan pintalah sungguh-sungguh dengan ALLAH.  KepadaNYA lah kita pinta akan hidayah dan taufiq.

Semoga hati-hati kita diarahkan untuk taat kepada ALLAH dan diteguhkan hati-hati kita semua pada agamaNYA, amin…

Sebarkan dan kongsilah dengan semua.

Sekadar menyampaikan,

Shahmuzir Nordzahir
muzir.wordpress.com

Di Mana Letaknya Hati (al-Qalb)?

Assalamu ‘alaikum…

Beberapa hadith tentang ‘hati’:

Dan dari Wabishah bin Ma’bad rodhiallohu ‘anhu dia berkata: Aku datang kepada Rasulullah , beliau bersabda:  “Apakah engkau datang untuk bertanya tentang kebajikan?” Aku berkata,” Ya.” Beliau bersabda, “Bertanyalah kepada hatimu. Kebajikan adalah apa yang menjadikan tenang jiwa dan hati, sedangkan dosa adalah apa yang menggelisahkan jiwa dan menimbulkan keraguan dalam hati, meskipun orang-orang terus membenarkanmu.” (Hadits hasan yang kami riwayatkan dari Musnad Imam Ahmad bin Hambal dan Musnad Imam Ad-Darimi dengan sanad hasan)

Dari Abu Najih ’Irbadh bin Sariyah rodhiallohu ‘anhu dia berkata: “Rasulullah  pernah menasihati kami dengan nasihat yang menggetarkan hati dan mencucurkan air mata. Kami bertanya, “Wahai Rasulullah saw, seperti ini adalah nasihat perpisahan, karena itu berilah kami nasihat”. Beliau saw bersabda, “Aku wasiatkan kepada kalian untuk tetap menjaga ketakwaan kepada Alloh ‘azza wa jalla, tunduk taat (kepada pemimpin) meskipun kalian dipimpin oleh seorang budak Habsyi. Karena orang-orang yang hidup sesudahku akan melihat berbagai perselisihan, hendaklah kalian berpegang teguh kepada sunnah Khulafaur Rasyidin yang diberi petunjuk (Alloh). Peganglah kuat-kuat sunnah itu dengan gigi geraham dan jauhilah ajaran-ajaran yang baru (dalam agama) karena semua bid’ah adalah sesat.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi, ia berkata, “Hadits ini hasan shahih”)

An-Nu’man bin Basyir berkata:  “Saya mendengar Rasulullah saw bersabda, ‘Yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas, dan di antara keduanya terdapat hal-hal musyabbihat (syubhat / samar, tidak jelas halal-haramnya), yang tidak diketahui oleh kebanyakan manusia. Barangsiapa yang menjaga hal-hal musyabbihat, maka ia telah membersihkan kehormatan dan agamanya. Dan, barangsiapa yang terjerumus dalam syubhat, maka ia seperti penggembala di sekitar tanah larangan, hampir-hampir ia terjerumus ke dalamnya. Ketahuilah bahwa setiap raja mempunyai tanah larangan, dan ketahuilah sesungguhnya tanah larangan Allah adalah hal-hal yang diharamkan-Nya. Ketahuilah bahwa di dalam tubuh ada sekerat daging. Apabila daging itu baik, maka seluruh tubuh itu baik; dan apabila sekerat daging itu rusak, maka seluruh tubuh itu pun rusak. Ketahuilah, dia itu adalah hati.‘” (HR. Bukhori)

Merujuk kpd beberapa hadith di atas, di manakah sebenarnya letaknya ‘hati’ (qalb) ?

Perlukah soalan2 tentang tempat letak ‘hati’ ini diselidiki?  Continue reading